Motto geng ini ringkas dan jelas: "Tak ada anak yang pantas hidup dalam ketakutan." 

Bagi khalayak pada umumnya, jangankan kehadirannya, raungan suara mesin dari rombongan pengendara motor gede (moge) jenis Harley Davidson saja, kerap kali sudah terdengar menegangkan, bahkan cenderung intimidatif.

Lagi pula, khususnya di Amerika Serikat (AS), para pengendara moge itu nyaris identik dengan sosok-sosok bertubuh besar, berambut panjang dan bertato, lengkap dengan jaket kulit yang membuatnya terlihat tangguh atau sangar.

Namun, tidak demikian dengan kelompok atau geng yang satu ini. Khususnya bagi anak-anak yang kerap menderita atau ketakutan karena jadi korban penindasan, baik akibat orang tua, teman, maupun siapa pun di lingkungannya, suara mesin motor kelompok bernama BACA (Bikers Against Child Abuse) ini justru bisa jadi terdengar bak pahlawan penolong.


BACA adalah kelompok non-profit internasional, yang memang sengaja didirikan menggunakan imej tangguh dari para pengendara moge untuk memberikan perasaan aman kepada anak-anak korban penindasan. Mereka punya motto cukup ringkas dan jelas: "Tak ada anak yang pantas hidup dalam ketakutan".


Dikenal sudah cukup eksis, belakangan para anggota BACA bahkan kerap diminta oleh aparat penegak hukum, bahkan juga para orang tua, untuk turut campur langsung dalam masalah yang menimpa anak-anak. Dalam pernyataan organisasinya, BACA menyebut bahwa anggota kelompok itu siap melakukan apa pun, mulai dari menghadiri pengadilan yang diikuti seorang anak, hingga ikut menemani anak-anak itu sehari-hari saat mereka merasa ketakutan.


"Misi kami adalah memberi kekuatan kepada anak-anak tersebut, membuat mereka tidak perlu takut lagi kepada dunia, supaya berani menghadapi penindasnya dan mengatakan, 'Kamu tak bisa melakukan itu padaku. Aku punya teman-teman, aku punya back-up. Jika kamu coba-coba menindasku, kamu harus berhadapan dengan kami semua'," ungkap Mopar, nama panggilan salah seorang anggota geng ini yang menjabat sebagai PR Officer di kawasan Missouri, kepada Majalah Columbia.


Untuk diketahui, BACA yang sudah berdiri sejak tahun 1995 itu, dibentuk oleh seorang psikolog anak-anak asli Amerika, yang nama jalanannya adalah Chief. Si Chief ini terpanggil untk mendirikan kelompok itu, usai berjumpa seorang anak yang jadi korban penindasan dan begitu ketakutan sehingga tak pernah mau keluar rumah. Dia yang saat itu coba berkomunikasi dengan sang anak, mendapat keseimpulan bahwa bocah itu justru lebih terkesan pada keberadaan moge yang dikendarainya. Tak lama setelah itu, bersama sekitar 20 pengendara moge lainnya, Chief akhirnya berhasil mengajak sang anak bermain keluar rumahnya lagi.


Menurut kesimpulan Chief pula, seorang anak yang sering atau pernah ditindas oleh orang dewasa, secara psikologis justru dapat menekan rasa ketakutannya dengan hadirnya orang dewasa yang justru "lebih menyeramkan". "Saat kami mengatakan kepada anak-anak bahwa mereka tak perlu takut, mereka percaya pada kami. Ketika kami katakan bahwa kami akan ada bersama mereka, mereka pun percaya," ungkap anggota BACA lainnya yang bernama panggilan Pipes.


Tapi, jelas tidak semua pengendara moge bisa bergabung dengan BACA, karena memang dibutuhkan komitmen tinggi untuk menjadi anggota kelompok ini. "Jika ada anak yang merasa takut, mereka tinggal menelepon dan para bikers akan datang dengan motornya, serta siap berjaga semalaman di luar rumah anak itu," kata Pipes lagi, seperti dikutip AZCentral.com.


Lalu, apa saja aturan di geng motor yang satu ini? Jangan salah, mereka punya satu aturan jelas: tidak menggunakan kekerasan. Aturan lainnya? "Saya tak ingin melihat ada air mata keluar dari mata kalian semua, begitu juga dari para anak-anak itu," seru Pipes di depan sekelompok pengendara moge baru.


"Ingat kenapa kita ada di sini: untuk memberi kekuatan kepada anak yang bersangkutan. Jika kalian tak bisa mengatasi masalah itu (air mata), maka pakai saja terus kacamata kalian!" pesannya lagi.

Jangan sampai ketinggalan info terbaru! Yuk berlangganan via Email

Sebelumnya
Newer Post
Selanjutnya
Older Post