Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Dalam Negeri Israel Eli Yishai bersumpah akan mengembalikan Jalur Gaza ke abad pertengahan. Pernyataan ini dilontarkan Yishai setelah Israel membombardir Gaza melalui serangan udara dan laut, kemarin pagi.
"Keberhasilan operasi ini harus ditandai dengan mengembalikan Gaza ke abad pertengahan," ujar Yishai, seperti dilansir situs digitaljournal.com, Ahad (18/11). Dengan begitu, menurut dia, negara Zionis itu akan tenang. "Kita harus menghancurkan segala infrastruktur, termasuk jalan dan air."
Selama berlangsung operasi militer bersandi Tiang Pertahanan ini, situasi di Gaza tidak pernah tenang. Hingga hari kelima, gempuran Israel melalui udara dan laut telah menewaskan 55 warga Palestina serta mencederai hampir 600 lainnya.
Serangan udara Israel juga mengenai bangunan milik stasiun televisi Al-Quds. Ini lantaran Negeri Yahudi itu menuding Al-Quds sebagai corong pergerakan Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Serangan ganda dilancarakan Israel ke tempat pengungsi di Kota Jabalia, sebelah utara Gaza. Akibatnya satu anak terbunuh dan 12 lainnya luka.
Israel telah menggempur pertahanan Palestina dengan melancarakan serangan udara dan menargetkan milisi Palestina yang telah meluncurkan lebih dari 500 roket ke Israel. Serangan roket dari Hamas itu telah membunuh tiga warga Israel dan melukai 63 orang.
Keteganan antara Israel dan Gaza memuncak setelah dua hari lalu Israel mengebom bangunan milik pemerintahan Hamas dan rumah Perdana Menteri Hamas Ismail Haniyah.
Namun, kabinet Israel justru menyetujui pengerahan 75 ribu tentara jika sewaktu-waktu Israel menginvasi Gaza melalui jalur darat. Ribuan tentara bersama tank, persenjataan, dan perlengkapan lainnya sudah ditempatkan dekat perbatasan Gaza.