Candy Cane, permen berbentuk tongkat dengan warna merah dan putih identik dengan ornamen Natal. Candy Cane mulai digunakan menjadi dekorasi Natal, tidak lama sejak warga Eropa menggunakan pohon Natal sebagai bagian dari perayaan Natal. Asalnya sama seperti pohon Natal yakni dari Jerman.
Legenda mengatakan bahwa pada abad ke-17, pengrajin menciptakan permen berwarna putih berbentuk tongkat yang biasa digunakan gembala untuk mengusir penjahat atas saran dari pemimpin paduan suara di Katedral Cologne di Jerman.
Seperti dilansir All Things Christmas, permen dibagikan kepada anak-anak agar mereka tidak berisik saat ibadah Natal. Kebiasaan ini terpelihara hingga menyebar ke seluruh Eropa.
Pada 1847, menurut National Confectioner’s Association, imigran asal Jerman bernama August Imgard menggunakan permen berbentuk tongkat ini untuk menghias pohon Natal di Wooster, Ohio.
Lebih dari 50 tahun kemudian, Bob McCormack dari Georgia membuat permen tongkat untuk keluarga, teman-teman, dan pemilik toko lokal. Pada 1950, kakak ipar McCormack, Gregory Keller menemukan sebuah mesin yang bisa memproduksi permen tongkat. Ini mengurangi sulitnya proses pembuatan permen tongkat. Penemuan mesin ini pun membuat popularitas permen tongkat semakin meluas.
Tidak ada penjelasan mengapa warna permen tongkat identik dengan putih dan merah. Namun diyakini bahwa ini warna putih merepresentasikan kemurnian Kristus, warna merah sebagai darahNya, sementara tiga garis merah menggambarkan Roh Kudus.
Bukti faktual atas klaim ini memang tidak ada. Namun hal ini diyakini banyak pihak dan direpresentasikan sebagai fakta. Apapun faktanya, permen tongkat tetap menjadi ornament favorit saat Natal.