Smartphone kini menjadi bagian yang hampir tak terpisahkan dari hidup kita. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa aktifitas sehari-hari manusia ternyata membantu menyebarkan bakteri patogen ke smartphone, berpotensi menimbulkan penyakit.
Riset mikrobiologi sederhana yang dilakukan Dr. Simon Park, dosen biologi molekuler University of Surrey dan mahasiswanya menunjukkan, telepon genggam ternyata menyimpan rekaman biologis dari aktivitas yang kita lakukan.
Dalam penelitiannya, Dr. Park meminta para mahasiswanya menempelkan smartphone pada cawan petri guna mendapatkan sampel bakteri. Hasilnya mengejutkan. Tiga hari setelahnya, cawan petri penuh dengan berbagai jenis bakteri yang secara ‘tidak tampak’ hidup di permukaan smartphone
Beruntungnya, dari berbagai bakteri yang teridentifikasi, sebagian besar merupakan jenis bakteri yang tidak berbahaya. Jenis yang paling dominan adalah Bacillus mycoides yang secara natural hidup di tanah.
Tapi, ada satu jenis bakteri patogen yang ditemukan, yaitu Staphylococcus aureus. Bakteri ini bisa menyebabkan keracunan makanan, impetigo atau keracunan kulit dangkal akibat bakteri serta sepsis atau keracunan darah akibat masuknya bakteri dalam aliran darah.
Bagaimana S. aureus sampai di telepon genggam? Rupanya, hal ini terkait dengan aktifitas manusia yang paling sering dijumpai, ngupil alias mengorek kotoran di hidung menggunakan jari. Aktifitas ini segera memindahkan S. aureus dari habitatnya di lubang hidung ke smartphone.
"Relung ekologis pada tubuh dari Staphylococcus aureus adalah lubang hidung. Jadi kalau aktifitas membersihkan hidung segera diikuti dengan mengetik di ponsel, maka segera bakteri patogen itu berpindah ke ponsel," kata Park seperti dikutip Daily Mail, Jumat (22/2/2013).
“Dari hasil ini, sepertinya telepon genggam tidak hanya berfungsi untuk menyimpan nomor telepon, tapi juga mencatat sejarah mengenai diri kita dan kontak fisik yang kita lakukan dengan orang lain, tanah, dan benda-benda lainnya,” urai Park.