Setelah membaca artikel Pulau Terapung Buatan Manusia di Dunia yang pertama yakni artikel mengenai Yacht Island Design, sekarang DogFirefly akan melanjutkan ke bagian yang ke dua yakni Pulau Terapung Danau Titicaca. Selamat Membaca



2. Pulau Terapung Danau Titicaca
(Desa yang Berada di atas Pulau Terapung di Danau Titicaca)

Danau Titicaca adalah danau yang terletak di perbatasan Peru dan Bolivia. Berada di ketinggian 3.811 m (12.500 kaki) di atas permukaan laut, sehingga danau ini adalah Danau tertinggi didunia. Secara volume air, danau ini juga menjadi Danau terbesar di Amerika Selatan. Orang - orang Uros yang tinggal di Peru membangun rumah mereka di pulau-pulau apung di Danau Titicaca. Pulau-pulau mengambang adalah rumah bagi 2000 orang UrosDesa di pulau pulau terapung danau Titicaca ini boleh dibilang teknologinya sangat mutakhir, bangunan pulau yang dihuni satu desa itu dibangun sebagai benteng untuk menghindari agresor. 


Berbeda dengan pulau buatan manusia lainnya yang menyatu dengan alas daratannya, pulau-pulau di danau Titicaca adalah pulau apung yang hanya mempercayakan tali panjang sebagai penambat di dasar danau agar mereka tidak hanyut terbawa arus. Penduduk pulau apung adalah suku Uros dan mereka menyebut pulau buatannya dengan sebutan Islas Flotantes. Pulau terapung terbuat dari batang totora yang dianyam seperti tikar dengan ketebalan 8-12 kaki (3-4 m) dan setiap tikar diikat dengan tikar lainnya sehingga membentuk “daratan”.Luas “daratan” bermacam-macam, bahkan hingga setengah lapangan sepakbola.


Para ahli antropologi memperkirakan bahwa para Uros dan Islas Flotantes telah ada sejak masa pra-Columbus. Mereka bermigrasi keluar dari Amazon dan menempati wilayah saat ini di Peru bagian Selatan. Kemungkinan besar mereka bermusuhan dengan suku-suku lainnya dan tidak mendapat daratan sehingga memutuskan untuk membuat daratan sendiri diatas danau. Keputusan mereka mungkin tepat apalagi mereka adalah kelompok inferior, sehingga tidak menjadikan ancaman bagi suku Inca dan tentara pendudukan Spanyol.
"Desa yang berdiri di 40 pulau pulau terapung itu, menurut legenda di bangun sebelum jaman peradaban Incha. Jadi desa di pulau terapung itu dijadikan sebagai tempat pelarian dan pelindungan dari musuh peperangan yang tak kunjung berhenti"


Hingga tahun 1986 suku Uros menempati sekitar 9 mil dari permukaan danau Titicaca, namun ketika sebuah badai besar menghancurkan banyak pulau, mereka memindahkan bangunannya ke tepi danau lebih dekat kedaratan. Mata pencaharian mereka yang utama adalah sebagai nelayan, namun perkembangan jaman memaksa sebagian dari mereka untuk beralih profesi ke industri pariwisata, setidaknya 200.000 wisatawan mengunjungi pulau tersebut setiap tahunnya.

Cara suku Uros ini sangat efektif membuat mereka sulit dijangkau oleh agresor. Bangunan desa terapung yang sudah berdiri mulai berabad abad lalu itu terlihat sangat unik dan cantik, seperti alam dalam dongeng sebelum tidur.Pedesaan di pulau terapung yang berstruktur dari lapisan susunan rumput ilalang tortora yang seperti konsep sapu lidi disusun jadi satu dan diikatkan pada jangkar seperti ponton, Rumput-rumput ilalang ini diambil dari pinggiran danau Titicaca. Dan desa di pulau-pulau terapung ini ditambatkan di tempatnya dengan tali-tali yang diikatkan ke tiang-tiang kayu ke dasar danau. Cara berpikir nenek moyang mereka juga canggih, bereka sudah mempunya prediksi apa bila ilalang-ilalang tua itu mulai terlepas dari struktur dasarnya, maka ilalang-ilalang baru akan menggantikan di permukaannya.sungguh nyaris sempurna pola pikir mereka. 

--VIDEO--



Jangan sampai ketinggalan info terbaru! Yuk berlangganan via Email

Sebelumnya
Newer Post
Selanjutnya
Older Post